Do It Better Do It Faster

By Tanadi Santoso

Dalam kehidupan sehari-hari saya seringkali menemui orang yang sikapnya negatif sekali terhadap kita atau terhadap orang yang sedang berusaha. Kadang-kadang dia bilang, "Ah kamu mana bisa sukses sih", atau "Walah pekerjaanmu itu membosankan. " Lain kali, "Wadah kayak gitu kok dikerjakan." Yang lain, "Kok mau jadi orang seperti itu," atau "Pekerjaan yang hina itu kok mau dilakukan." Bahkan, "Orang tidak berpendidikan, tidak punya otak, kamu itu buat apa sih kerja seperti itu." Banyak sekali orang yang sikapnya begitu.

Negatif kepada kita. Mengolok-olok anda. Membuat anda merasa dikecilkan. Saya ingin sharing dengan anda, coba anda lihat dan perhatikan orang-orang yang mengecilkan anda. Lihatlah mobilnya. Lihat karirnya. Lihatlah sikapnya. Lihatlah apakah mereka benar-benar sukses dan kenapa sukses. Apakah betul karena kerja kerasnya sehingga dia sukses. Atau kebetulan saja suksesnya, hanya karena dapat uang dari orang tua, famili atau istri/suami. Lihatlah cara hidupnya. Dan lihatlah kebahagiaannya. Kalau anda melihat ke mereka, pada umumnya anda akan lihat mereka sebagai 'orang yang terluka'. Orang yang merasa iri kepada anda. Dengki. Takut anda menjadi lebih sukses. Orang yang melihat anda dan memandang anda dengan remeh ini merasa takut anda akan menjadi lebih sukses. Lalu apa obatnya ? Mudah. Tidak usah cerita terlalu banyak khususnya kepada dia. 'Just keep on doing what you do'. Lakukan terus. Lakukan saja apa yang biasa anda lakukan. 'Do it better, do it faster'. Lakukanlah dengan lebih baik, lakukanlah dengan lebih cepat. Tunjukkan kepada mereka usaha anda, kesuksesan anda. Coba anda bayangkan, kalau anda punya teman yang sikapnya memburukkan anda. Mengolok-olokkan anda. Dan anda berpikir, kalau saya disuruh tukar tempat dengan dia, mau nggak dia. Kalau mau, berarti dia memang orang sukses. Karena dia mengolok untuk memberi semangat atau membantu. Dia memang seorang teman. Tapi kalau anda sudah diolok-olok, dan anda berpikir disuruh tukar tempat saja nggak mau, tentu saja dia hanya mengolok-olok saja. Jadi biarkan saja. Dalam kehidupan anda akan menemui banyak sekali orang-orang yang seperti itu. Dan ketika anda merasakannya, ingatlah business wisdom ini. Lupakanlah orang itu. Mungkin dia iri, dengki. Karena kita akan lebih bahagia. Dan mungkin lebih sukses dari dia di masa mendatang.

Tidak ada komentar: