Tiga Kakek Jenggot Putih
(Erabaru.or.id) Minggu pagi ini, cuaca sangat cerah. Ella sekeluarga juga berkumpul sambil menunggu ibu selesai memasak. Ayah yang sedang membaca koran, tiba-tiba merasakan Ella terdiam lama sambil memandang ke luar jendela, “Sayang kamu memandang apa di luar sana?” Ella mendekati ayahnya sambil menunjuk ke luar jendela, “Ayah, ada 3 orang kakek aneh berjenggot putih yang telah lama duduk di luar sana. “Benarkah?”, sahut ayah sambil melihat ke luar jendela sebentar, kemudian berjalan keluar rumah. Tak lama ibu dan Ella juga mengikuti.
Ayah lalu bertanya kepada ketiga kakek tua itu, “Kakek-kakek, mengapa kalian duduk di sini begitu lama? Apakah sedang menunggu seseorang?” Salah satu kakek menjawab, “Kami sedang melakukan perjalanan dan merasa sedikit lelah, oleh karena itu ingin beristirahat di sini sejenak.” Kemuadian ibu yang merasa iba terhadap para kakek tua itu, dengan senang hati mengundang mereka, “Mari silakan masuk ke dalam rumah kami. Istirahatlah sebentar sambil mencicipi makanan kecil yang baru saya buat.” Salah satu kakek itu menjawab, “Terima kasih banyak, akan tetapi kami tidak bisa bersamaan masuk ke dalam rumah kalian.” “Lho, mengapa?” tanya mereka bertiga serentak.
Kakek tertua menjelaskan, “Karena saya bernama Kasih Sayang, disamping saya bernama Kesuksesan dan Kekayaan, hanya salah satu dari kami yang bisa masuk ke dalam rumah kalian.” Maka akhirnya terjadi perbedaan pendapat diantara ayah, ibu dan Ella. Ibu memilih duluan, meminta kakek kekayaan untuk masuk ke rumah, karena dia berdiri disamping ibu. Sedangkan ayah cenderung memilih kakek kesuksesan, “Menurut saya, lebih baik kakek kesuksesan yang masuk ke dalam rumah kita.” Akan tetapi si Ella lebih suka memilih kakek yang tertua, “Ayah ibu, saya ingin kakek Kasih Sayang saja yang masuk ke rumah kita.”
Akhirnya mereka memutuskan mengikuti keinginan Ella. Ayah mempersilakan kakek Kasih Sayang untuk masuk ke rumah. Ketika kakek Kasih Sayang masuk kedalam rumah, kedua kakek lainnya juga ikut masuk. Ibu pun bertanya keheranan, “Lho, mengapa kalian bertiga jadi masuk bersamaan?”
Kakek Kekayaan berkata, “Jika kalian mengundang Kekayaan atau Kesuksesan, yang lainnya tentu tidak akan ikut masuk.” Si kakek Kesuksesan menyambung, ”Akan tetapi kalau kalian mengundang Kasih Sayang, kemanapun dia pergi, kami selalu akan mengikutinya.” Si kakek Kasih Sayang dengan bijak mengakhiri, “Karena dimana ada Kasih Sayang maka disana pasti ada Kekayaan dan Keberhasilan.”
Sebuah pesan bijak untuk adik-adik bahwa apabila dihati selalu ada kasih sayang, maka kekayaan dan keberhasilan akan selalu menyertainya. (disadur dari : Cerita anak sekolah Minghui/ntdtv/ing)
Tiga Kakek Jenggot Putih
4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup
(Erabaru.or.id) -"Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk tumbuh" (John Gray)
Hidup memang tidak lepas dari berbagai tekanan. Lebih-lebih, hidup di alam modern ini yang menyuguhkan beragam risiko. Sampai seorang sosiolog Ulrich Beck menamai jaman kontemporer ini dengan masyarakat risiko (risk society). Alam modern menyuguhkan perubahan cepat dan tak jarang mengagetkan.
Nah, tekanan itu sesungguhnya membentuk watak, karakter, dan sekaligus menentukan bagaimana orang bereaksi di kemudian hari. Pembaca, pada kesempatan ini, saya akan memaparkan empat tipe orang dalam menghadapi berbagai tekanan tersebut. Mari kita bahas satu demi satu tipe manusia dalam menghadapi tekanan hidup ini.
Tipe pertama, tipe kayu rapuh. Sedikit tekanan saja membuat manusia ini patah arang. Orang macam ini kesehariannya kelihatan bagus. Tapi, rapuh sekali di dalam hatinya. Orang ini gampang sekali mengeluh pada saat kesulitan terjadi.
Sedikit kesulitan menjumpainya, orang ini langsung mengeluh, merasa tak berdaya, menangis, minta dikasihani atau minta bantuan. Orang ini perlu berlatih berpikiran positif dan berani menghadapi kenyataan hidup.
Majalah Time pernah menyajikan topik generasi kepompong (cacoon generation). Time mengambil contoh di Jepang, di mana banyak orang menjadi sangat lembek karena tidak terbiasa menghadapi kesulitan. Menghadapi orang macam ini, kadang kita harus lebih berani tega. Sesekali mereka perlu belajar dilatih menghadapi kesulitan. Posisikan kita sebagai pendamping mereka.
Tipe kedua, tipe lempeng besi. Orang tipe ini biasanya mampu bertahan dalam tekanan pada awalnya. Namun seperti layaknya besi, ketika situasi menekan itu semakin besar dan kompleks, ia mulai bengkok dan tidak stabil. Demikian juga orang-orang tipe ini. Mereka mampu menghadapi tekanan, tetapi tidak dalam kondisi berlarut-larut.
Tambahan tekanan sedikit saja, membuat mereka menyerah dan putus asa. Untungnya, orang tipe ini masih mau mencoba bertahan sebelum akhirnya menyerah. Tipe lempeng besi memang masih belum terlatih. Tapi, kalau mau berusaha, orang ini akan mampu membangun kesuksesan dalam hidupnya.
Tipe ketiga, tipe kapas. Tipe ini cukup lentur dalam menghadapi tekanan. Saat tekanan tiba, orang mampu bersikap fleksibel. Cobalah Anda menekan sebongkah kapas. Ia akan mengikuti tekanan yang terjadi. Ia mampu menyesuaikan saat terjadi tekanan. Tapi, setelah berlalu, dengan cepat ia bisa kembali ke keadaan semula. Ia bisa segera melupakan masa lalu dan mulai kembali ke titik awal untuk memulai lagi.
Tipe keempat, tipe manusia bola pingpong. Inilah tipe yang ideal dan terhebat. Jangan sekali-kali menyuguhkan tekanan pada orang-orang ini karena tekanan justru akan membuat mereka bekerja lebih giat, lebih termotivasi, dan lebih kreatif. Coba perhatikan bola pingpong. Saat ditekan, justru ia memantuk ke atas dengan lebih dahsyat. Saya teringat kisah hidup motivator dunia Anthony Robbins dalam salah satu biografinya.
Untuk memotivasi dirinya, ia sengaja membeli suatu bangunan mewah, sementara uangnya tidak memadai. Tapi, justru tekanan keuangan inilah yang membuat dirinya semakin kreatif dan tertantang mencapai tingkat finansial yang diharapkannya. Hal ini pernah terjadi dengan seorang kepala regional sales yang performance- nya bagus sekali.
Bangun network
Tetapi, hasilnya ini membuat atasannya tidak suka. Akibatnya, justru dengan sengaja atasannya yang kurang suka kepadanya memindahkannya ke daerah yang lebih parah kondisinya. Tetapi, bukannya mengeluh seperti rekan sebelumnya di daerah tersebut. Malahan, ia berusaha membangun netwok, mengubah cara kerja, dan membereskan organisasi. Di tahun kedua di daerah tersebut, justru tempatnya berhasil masuk dalam daerah tiga top sales.
Contoh lain adalah novelis dunia Fyodor Mikhailovich Dostoevsky. Pada musim dingin, ia meringkuk di dalam penjara dengan deraan angin dingin, lantai penuh kotoran seinci tebalnya, dan kerja paksa tiap hari. Ia mirip ikan herring dalam kaleng. Namun, Siberia yang beku tidak berhasil membungkam kreativitasnya.
Dari sanalah ia melahirkan karya-karya tulis besar, seperti The Double dan Notes of The Dead. Ia menjadi sastrawan dunia. Hal ini juga dialami Ho Chi Minh. Orang Vietnam yang biasa dipanggil Paman Ho ini harus meringkuk dalam penjara. Tapi, penjara tidaklah membuat dirinya patah arang. Ia berjuang dengan puisi-puisi yang ia tulis. A Comrade Paper Blanket menjadi buah karya kondangnya.
Nah, pembaca, itu hanya contoh kecil. Yang penting sekarang adalah Anda. Ketika Anda menghadapi kesulitan, seperti apakah diri Anda?
Bagaimana reaksi Anda? Tidak menjadi persoalan di mana Anda saat ini.
Tetapi, yang penting bergeraklah dari level tipe kayu rapuh ke tipe selanjutnya. Hingga akhirnya, bangun mental Anda hingga ke level bola pingpong. Saat itulah, kesulitan dan tantangan tidak lagi menjadi suatu yang mencemaskan untuk Anda. Sekuat itukah mental Anda?
Sumber: 4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup oleh Anthony Dio Martin
Jalan Menuju Keberhasilan
(Erabaru.or.id) - Pada 1938, ada seorang pemuda berumur 16 tahun datang ke Paris mencari impiannya. Dia memiliki cita-cita menjadi seorang penari. Ketika itu menari adalah sebuah profesi yang sangat populer, juga merupakan sebuah bidang kesenian dari para bangsawan. Bagi mereka yang ekonomi keluarganya rendah, sama sekali tidak akan mampu membiayai anaknya masuk ke sekolah seni tari.
Pemuda itu pantang putus asa, setiap hari ia mengajukan bantahan yang keras berdasar pada dalil yang dianggapnya benar, bahkan mogok makan untuk melawan. Ayahnya kehabisan akal, terpaksa menyepakati suatu perjanjian secara gentleman dengannya.
Sepakat untuk memperbolehkan dia sekolah seni tari pada malam hari, tetapi pagi hari dia harus berdikari, berusaha mendapatkan uang untuk membayar uang sekolah dan biaya hidup.
Pemuda ini tidak memiliki keahlian yang lain, kecuali sejak kecil dia telah belajar bagaimana menjahit dari ayah dan ibunya. Akhirnya dia memaksakan diri mencari pekerjaan di sebuah penjahit, tetapi gajinya sangat rendah sekali, lagi pula banyak menguras tenaga, setiap hari harus bekerja selama 10 jam lebih.
Tiga bulan kemudian, pemuda yang sangat letih dan lelah ini merasa putus asa, dia lalu menulis sepucuk surat kepada professor Budderli yang pada saat itu disebut sebagai pakar ballet, juga sebagai figure dalam hatinya, untuk menanyakan petunjuk dan saran.
Budderli sangat bersimpati pada nasib sial yang dialami oleh pemuda ini, tetapi mempelajari seni tari bukan hanya membutuhkan bakat, dan hobi, masih membutuhkan faktor ekonomi, lingkungan dan lain-lain yang mendukungnya.
Hanya berdasarkan antusiasme dan keyakinan saja adalah sangat jauh dari cukup. Dengan cepat sekali Budderli membalas surat dari pemuda ini. Dalam suratnya dia telah menganalisa secara menyeluruh syarat-syarat belajar seni tari, bersamaan dengan itu menyadarkan si pemuda bahwa boleh menjadikan tarian sebagai sebagian dari jiwanya, tetapi tidak boleh menjadikannya sebagai keseluruhan jiwa.
Surat balasan dari Budderli telah menyadarkan pemuda itu, dia memutuskan mencari suatu jalan yang cocok dengan dirinya untuk mempertahankan hidup, setelah situasinya memungkinkan, baru kembali mempelajari tarian. Tetapi persoalannya dimanakah jalan tersebut?
Suatu malam, pemuda ini pergi ke suatu bar minum bir dengan perasaan galau. Saat itu, ada seorang Countess yang berpenampilan sangat anggun datang menghampiri dirinya, meraba-raba baju yang dipakai di tubuhnya, dan mulutnya tak henti-hentinya memuji, dan menanyakan kepadanya di mana ia membelinya?
Ketika Countess itu mendengar bahwa baju itu adalah hasil disain dari pemuda itu sendiri, dia sangat takjub sekali, “Nak, saya ada firasat, kelak Anda pasti bisa menjadi seorang jutawan!”
Saat itu juga, pemuda itu mendadak tersadar, cara mempertahankan hidup yang paling sesuai dengan dirinya adalah menjahit. Karena profesi ini sangat dikenalnya dengan baik, juga adalah yang paling realistis, walaupun profesi ini pernah membawakan kebimbangan dan kesengsaraan bagi dirinya.
Segera, melalui bantuan Countess itu, ia lalu menghubungi dan mengadakan kerja sama dengan Bo Kan, sebuah butik khusus busana wanita yang sangat ternama di Paris.
Berdasarkan inspirasi yang didapat dari melakukan profesi menari dan bakat untuk merancang, sejak saat itu pemuda ini telah merintis jalan merancang busana fashion. Sepuluh tahun kemudian, status pemuda ini sudah berubah menjadi seorang ahli perancang busana fashion yang ternama di seluruh dunia. Dia adalah Pierre Cardin.
Pengertian dari keberhasilan selamanya tidak bisa dipastikan, oleh sebab itu telah menciptakan ribuan bahkan puluhan ribu jalan kehidupan manusia.
Ada seorang ahli filsafat pernah mengatakan : Dalam kehidupan tidak akan berhasil melakukan dua hal. Waktu dan energi dari setiap orang sangat terbatas, ketika Anda tersesat dan kehilangan arah di persimpangan jalan dari kehidupan, ingatlah untuk selalu memilih jalan yang paling Anda kenal, dan yang paling realistis, acapkali pilihan Anda itu adalah suatu jalan yang paling dekat menuju keberhasilan.(The Epoch Times/lin)
Soichiro Honda: "Lihat Kegagalan Saya"
Saat merintis bisnisnya Soichiro Honda selalu diliputi kegagalan. Ia sempat jatuh sakit, kehabisan uang, dikeluarkan dari kuliah. Namun ia trus bermimpi dan bermimpi...
(Erabaru.or.id) - Cobalah amati kendaraan yang melintasi jalan raya. Pasti, mata Anda selalu terbentur pada Honda, baik berupa mobil maupun motor. Merk kendaran ini menyesaki padatnya lalu lintas, sehingga layak dijuluki "raja jalanan".
Namun, pernahkah Anda tahu, sang pendiri "kerajaan" Honda - Soichiro Honda - diliputi kegagalan. Ia juga tidak menyandang gelar insinyur, lebih-lebih Profesor seperti halnya B.J. Habibie, mantan Presiden RI. Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru. "Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya disekitar mesin, motor dan sepeda," tutur tokoh ini, yang meninggal pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo, akibat mengindap lever. Kecintaannya kepada mesin, mungkin 'warisan' dari ayahnya yang membuka bengkel reparasi pertanian, di dusun Kamyo, distrik Shizuko, Jepang Tengah, tempat kelahiran Soichiro Honda. Di bengkel, ayahnya memberi cathut (kakak tua) untuk mencabut paku. Ia juga sering bermain di tempat penggilingan padi melihat mesin diesel yang menjadi motor penggeraknya. Di situ, lelaki kelahiran 17 November 1906, ini dapat berdiam diri berjam-jam. Di usia 8 tahun, ia mengayuh sepeda sejauh 10 mil, hanya ingin menyaksikan pesawat terbang. Ternyata, minatnya pada mesin, tidak sia-sia. Ketika usianya 12 tahun, Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda pancal dengan model rem kaki. Tapi, benaknya tidak bermimpi menjadi usahawan otomotif. Ia sadar berasal dari keluarga miskin. Apalagi fisiknya lemah, tidak tampan, sehingga membuatnya rendah diri. Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Jepang, bekerja Hart Shokai Company. Bosnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Honda teliti dan cekatan dalam soal mesin. Setiap suara yang mencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enam tahun bekerja disitu, menambah wawasannya tentang permesinan. Akhirnya, pada usia 21 tahun, bosnya mengusulkan membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu. Tawaran ini tidak ditampiknya. Di Hamamatsu prestasi kerjanya tetap membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepat memperbaiki mobil pelanggan sehingga berjalan kembali. Karena itu, jam kerjanya larut malam, dan terkadang sampai subuh. Otak jeniusnya tetap kreatif. Pada zaman itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik meredam goncangan. Ia punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu dengan logam. Hasilnya luar biasa. Ruji-ruji logamnya laku keras, dan diekspor ke seluruh dunia. Di usia 30, Honda menandatangani patennya yang pertama. Setelah menciptakan ruji, Honda ingin melepaskan diri dari bosnya, membuat usaha bengkel sendiri. Ia mulai berpikir, spesialis apa yang dipilih? Otaknya tertuju kepada pembuatan Ring Pinston, yang dihasilkan oleh bengkelnya sendiri pada tahun 1938. Sayang, karyanya itu ditolak oleh Toyota, karena dianggap tidak memenuhi standar.
Ring buatannya tidak lentur, dan tidak laku dijual. Ia ingat reaksi teman-temannya terhadap kegagalan itu. Mereka menyesalkan dirinya keluar dari bengkel. Karena kegagalan itu, Honda jatuh sakit cukup serius. Dua bulan kemudian, kesehatannya pulih kembali. Ia kembali memimpin bengkelnya. Tapi, soal Ring Pinston itu, belum juga ada solusinya. Demi mencari jawaban, ia kuliah lagi untuk menambah pengetahuannya tentang mesin. Siang hari, setelah pulang kuliah - pagi hari, ia langsung ke bengkel, mempraktekan pengetahuan yang baru diperoleh. Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah.
"Saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak diberi makan, melainkan dijejali penjelasan bertele-tele tentang hukum makanan dan pengaruhnya," ujar Honda, yang gandrung balap mobil.
Kepada Rektornya, ia jelaskan maksudnya kuliah bukan mencari ijasah. Melainkan pengetahuan. Penjelasan ini justru dianggap penghinaan. Berkat kerja kerasnya, desain Ring Pinston-nya diterima. Pihak Toyota memberikan kontrak, sehingga Honda berniat mendirikan pabrik. Malangnya, niatan itu kandas. Jepang, karena siap perang, tidak memberikan dana. Ia pun tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah perang meletus, pabriknya terbakar dua kali.
Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Tanpa diduga, gempa bumi meletus menghancurkan pabriknya, sehingga diputuskan menjual pabrik Ring Pinstonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal.
Akhirnya, tahun 1947, setelah perang Jepang kekurangan bensin. Disini kondisi ekonomi Jepang porak-poranda. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya. Dalam keadaan terdesak, ia memasang motor kecil pada sepeda. Siapa sangka, "sepeda motor" - cikal bakal lahirnya mobil Honda - itu diminati oleh para tetangga. Mereka berbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan stok. Disinilah, Honda kembali mendirikan pabrik motor. Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya. Motor Honda berikut mobilnya, menjadi "raja" jalanan dunia, termasuk Indonesia. Bagi Honda, janganlah melihat keberhasilan dalam menggeluti industri otomotif. Tapi lihatlah kegagalan-kegagalan yang dialaminya. "Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya", tuturnya. Ia memberikan petuah ketika Anda mengalami kegagalan, yaitu mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru. Kisah Honda ini, adalah contoh bahwa Suskes itu bisa diraih seseorang dengan modal seadanya, tidak pintar di sekolah, ataupun berasal dari keluarga miskin.
5 Resep keberhasilan Honda : 1. Selalulah berambisi dan berjiwa muda. 2. Hargailah teori yang sehat, temukan gagasan baru, khususkan waktu memperbaiki produksi. 3. Senangilah pekerjaan Anda dan usahakan buat kondisi kerja Anda senyaman mungkin. 4. Carilah irama kerja yang lancar dan harmonis. 5. Selalu ingat pentingnya penelitian dan kerja sama.
bijak menggunakan kartu kredit
Dikutip dari Wanita Indonesia, 2007
Mas Gozali,
Akhirnya saya berhasil memperoleh kartu kredit pertama saya, tapi selama ini saya sering dengar kalau banyak orang yang bermasalah karena kartu kreditnya. Jadi saya ingin minta saran, sebaiknya bagaimana saya menggunakan kartu kredit itu nanti? Terima kasih.
NN. 08134587XXX
Jawaban:
Seperti kita ketahui bersama, memang belakangan ini perbankan di Indonesia sedang gencar-gencarnya membuka ?kran? untuk menyalurkan kredit nya kepada masyarakat. Salah satunya adalah dengan penyaluran kredit konsumtif melalui kartu kredit. Dengan hanya berbekal sebuah fotokopi KTP dan proses yang sangat singkat, maka dengan segera konsumen pun akan memiliki sebuah kartu kredit dengan limit tertentu ditangannya.
Sekarang yang menjadi pertanyaan Anda adalah sebaiknya bagaimana cara penggunaan kartu kredit ini? Nah, sekarang mari kita bahas. Perlu Anda ketahui, kartu kredit adalah merupakan sebuah alat bantu pembayaran. Maksudnya Alat Pembayaran disini adalah persis seperti Uang Tunai yang Anda pakai untuk membayar suatu transaksi. Hanya saja disini kartu kredit bisa menjadi pengganti sementara dari uang tunai yang kita tidak bawa, bukan pengganti uang tunai yang tidak kita miliki. Saya ulangi, bukan pengganti uang tunai yang tidak kita miliki yah, tapi yang tidak kita bawa. Hal ini perlu saya ulangi agar lebih jelas dan tidak terjadi salah penafsiran, karena banyak dari kita tidak membawa uang tunai adalah lebih karena faktor keamanan bukan karena tidak memilikinya.
Maksud dari ?pengganti sementara? disini artinya adalah bahwa kalau Anda ingin membeli barang yang harga tunainya Rp 250.000,- , Anda bisa saja tidak menggunakan uang tunai Anda, tetapi menggunakan Kartu Kredit Anda pun tidak salah. Tapi, pada akhir bulan ? atau pada bulan depan ? bank penerbit kartu kredit Anda akan memberikan tagihan sebesar Rp 250.000,- kepada Anda. Artinya, Anda tetap saja harus membayar senilai Rp 250.000,- atas harga barang yang telah menjadi milik Anda tersebut, hanya saja pembayaran tersebut tidak dilakukan di awal ketika barang tersebut dibeli, tetapi di tangguhkan hingga akhir ketika tagihan dari penerbit kartu datang. Lalu bagaimana kalau sampai akhir bulan ketika tagihan kartu kredit datang Anda tidak dapat langsung melunasi semuanya? Untuk itu ada bunga yang harus Anda bayarkan. Besarnya sih tergantung dari masing-masing bank memberikannya atau sebagai gambarannya yah sekitar 2,75% - 3,5% dari jumlah tagihan yang belum dibayar tersebut. Nah apabila Anda tidak ingin membayar lunas seluruh tagihannya, kartu kredit biasanya memberikan kemudahan berupa ketentuan pembayaran minimal. Besarannya sekitar 10% dari tagihan yang Anda terima pada bulan tersebut.
Terakhir, ada beberapa hal yang harus Anda cermati sebelum mempergunakan kartu kredit. Yang pertama adalah, pahamilah fungsi kartu kredit tersebut. Kedua, perhatikan kemampuan Anda dalam membayar tagihan yang diterima setiap akhir bulannya. Pastikan sebelum Anda berbelanja menggunakan kartu kredit, Anda memiliki sejumlah dana untuk membayar pemakaian tersebut agar tidak terkena beban hutang. Dan yang ketiga, pastikan waktu jatuh tempo pembayarannya agar Anda tidak dikenakan bunga apabila ingin melunasinya sekaligus. Jadi katakanlah jatuh tempo penagihan kartu kredit adalah tanggal 5 setiap bulannya, maka setiap awal bulan setelah Anda menerima penghasilan, langsung Anda sisihkan senilai sisa pemakaian yang akan dilunasi tersebut.
Salam, Ahmad Gozali Perencana Keuangan
Orang Kaya Makin Kaya karena Informasi dan Pendidikan
Jakarta - Orang kaya semakin kaya dan si miskin semakin miskin. Hal itu merupakan cerminan bagaimana tingkat pendidikan dan informasi yang diperoleh. Ketidakseimbangan antara masyarakat kaya dana masyarakat miskin yang semakin lebar dinegara Asia merupakan cerminan dari kurangnya tingkat pendidikan dan minimnya informasi di masyarakat.
Hal ini dikatakan oleh Chief Economies Deutsche Bank, Prof. DR Nobert Walter dalam konferensi pers mengenai perkembangan ekonomi dunia di Hotel Four Seasons, Kuningan, Jakarta, Kamis (9/8/2007). “Kesenjangan ini sebenarnya tidak hanya terjadi di Asia, tapi negera seperti AS juga terdapat yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Ini terjadi ketidakseimbangan pendapatan. Yang harus diperhatikan adalah variabelnya,” papar Walter. Menurut Walter, masyarakat kini tidak bisa lagi berpandangan dengan paradigma lama tentang orang kaya. Dulu orang kaya adalah yang punya pabrik atau kebun anggur yang luas. “Tapi dapat dilihat saat ini 10 orang terkaya di dunia adalah pemain-pemain baru (New Kids on The Block). Contohnya Google dan Youtube mereka kan baru semua,” tutur Walter. Walter menjelaskan, globalisasi kini telah mengubah area dan metode produksi. Yang dulu produksi hanya bisa dilakukan di pabrik, kini di rumah pun orang bisa produktif dan memproduksi. Menurutnya solusi yang paling tepat untuk menghilangkan atau mengecilkan kesenjangan antara si kaya dan si miskin adalah dengan edukasi. Jadi bagaimana membuat masyarakat luas memiliki kesempatan yang lebih untuk mendapatkan pengetahuan. “Jadi informasi itu sangat penting,” tukasnya. Menanggapi data ADB tentang kesenjangan yang lebar di Asia antara si kaya dan si miskin, Walter menilainya positif. Menurutnya, ini bisa menjadi informasi bagus dan bisa menjadi pengetahuan agar masyarakat mengubah paradigma pemikiran mereka. (ir/qom) Wahyu Daniel - detikfinance
Kemampuan Sukses Mandiri
by Tanadi Santoso
Ada sebuah cerita mengenaskan yang pernah saya dengar. Waktu terjadi kerusuhan Mei di Jakarta beberapa waktu lalu, ada sebuah keluarga yang habis segala harta bendanya. Rumahnya terbakar, gudangnya, mobilnya dan semuanya terbakar. Segala aset yang dimiliki mereka habis seakan ditelan bumi.
Lalu keluarga itu hijrah ke Amerika. Di sana keluarga itu - yang asalnya kaya - harus bekerja keras. Ayahnya bekerja keras di sebuah perusahaan. Ibunya bekerja keras. Dan anaknya demikian juga, bekerja keras untuk menopang kehidupan di sana.
Mendengar cerita itu, saya tersentak dan berpikir. Bilamana Anda atau saya kehilangan semua kekayaan kita - kehilangan uang kita, rumah kita, mobil kita dan semua yang menjadi aset kita - maka pertanyaannya adalah apakah Anda dapat bertahan ? Apakah Anda dapat tumbuh lagi ? Apakah Anda dapat membangun lagi sebuah kehidupan yang layak ?
Sebuah pertanyaan menarik. Karenanya untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus tahu kemampuan kita apa - 'capability' kita untuk melakukan sesuatu. Kita jangan hanya menggantungkan aset yang kita miliki. "Toh orang tua saya kaya," "Toh kakak saya kaya," atau "Toh kita sudah kaya."
Tetapi bagaimanapun - kita berpikir bahwa di luar hal-hal material yang sudah kita punya ini -, sebenarnya kemampuan dan kekuatan untuk membangun lagi bila sampai terjadi sesuatu adalah sesuatu yang penting harus kita punya. Kita harus mempunyai keyakinan dan mengecek kembali di dalam diri kita sendiri, apakah kita mempunyai kemampuan itu ? Karena sebenarnya kekayaan itu dapat hilang setiap saat.
Kalau yang ada dalam kita adalah adanya sebuah kemampuan untuk membangun kembali apapun yang kita punya, maka kita hidup lebih senang. Karena apa yang kita miliki sudah ada di dalam kita sendiri. Dan bukan karena kita memiliki aset yang besar, yang bisa kapan pun akan hilang.
Ilmuwan Menemukan Meditasi Dapat Meningkatkan Pertumbuhan Otak
(Erabaru.or. id) - Menurut laporan dari media New Scientist tanggal 15 November 2005 lalu, ilmuwan menemukan bahwa meditasi tidak hanya dapat membuat jiwa menjadi baik dan tenang namun juga dapat mengubah struktur otak.
Sekelompok ilmuwan dari Universitas Kentucky di Lexington, AS, membuat kesimpulan berdasarkan percobaan-percobaan terakhir yang mereka lakukan. Mereka menggunakan sebuah peralatan yang memperlihatkan “tugas kewaspadaan psikomotor”, yaitu suatu metode yang telah lama digunakan untuk mengukur pe-ngaruh ketajaman mental dalam kondisi tidur. Tes ini dilakukan de-ngan melihat pada sebuah layar LCD dan mengukur kecekatan mereka saat menekan tombol begitu sebuah gambar muncul di layar. Tipikalnya, orang akan merespon dalam 200 hingga 300 seperseribu detik, namun jika menghi-langkan jam tidur seseorang, akan memakan waktu jauh lebih lama, dan bahkan terkadang akan kehilangan rangsangan (stimulus) seluruhnya. Tes dilakukan sebelum dan sesudah 40 menit pada sepuluh sukarelawan, baik itu dalam kondisi tidur, meditasi, membaca ataupun melakukan percakapan ringan. Telah diketahui bahwa melakukan tidur siang selama 40 menit dapat meningkatkan hasil (setelah satu jam atau lebih untuk menormalkan dari kondisi pening) . Akan tetapi yang lebih mengherankan para ilmuwan ini adalah hanya meditasi lah yang dapat secara langsung mencapai kondisi superior, meski tak seorang pun diantara sukarelawan yang memi-liki jam terbang berlatih meditasi.
Setiap subyek menunjukkan kemajuan,” kata O’Hara, salah satu peneliti. Bahkan kemajuan akan lebih dramatis hasilnya setelah bergadang semalaman. Namun dia mengakui,”Mengapa hal ini menunjukkan kemajuan, kami sendiri tidak tahu penyebabnya.” Tim peneliti saat ini sedang mempelajari pengalaman-pengalam an para meditator yang menghabiskan beberapa jam sehari untuk bermeditasi.
Membentuk Otak
Efek yang ditimbulkan meditasi pada stuktur otak telah menjadi perdebatan para ahli. Sara Lazar dari Rumah Sakit Umum Massachusetts di Boston, AS, dan rekan timnya menggunakan MRI untuk membandingkan 15 orang yang berlatih meditasi (lamanya berkisar 1 hingga 30 tahun berlatih) dengan 15 orang yang tidak berlatih meditasi, mereka menemukan bahwa meditasi sebenarnya meningkatkan ketebalan kulit otak (korteks) di area yang berfungsi pada kesiagaan dan pemrosesan sensori, seperti prefrontal cortex dan anterior insula kanan.
“Anda melatihnya ketika bermeditasi, dan membuatnya bertambah besar,”kata Sara. Penemuan ini sejalan dengan penelitian yang menunjukkan bahwa pekerjaan musisi, atlit dan ahli bahasa juga dapat mempertebal area yang berkaitan dengan korteks.
(Referensi : www.newscientist. com)