Email ini aku dapatkan dari teman dan saudara, isinya cukup membangun semangat dan pemikiran positif dalam menjalankan kehidupan.
Seorang Ayah sebelum meninggal dunia berpesan kepada ke-2 anaknya
(Si Sulung & Si Bungsu)
Isi pesannya sbb :
Jangan menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadamu dan
Jika mereka pergi dari rumah ke toko jangan sampai mukamu terkena sinar matahari.
—————————
Waktu terus berjalan dan hidup terus bergulir….
Beberapa tahun setelah ayahnya meninggal, anak yang sulung bertambah kaya
sedang yang bungsu menjadi semakin miskin.
Ibu mereka yang masih hidup menjadi sedih dan menginginkan
penjelasan karena kuatirnya si sulung sudah berlaku tidak adil kepada adiknya.
Maka sang ibu pun menanyakan hal itu kepada mereka:
Jawab anak yang bungsu :
Aku menjadi miskin karena saya mengikuti pesan ayah.
Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih hutang kepada orang
yang berhutang kepadaku, dan sebagai akibatnya modalku susut
karena orang yang berhutang kepadaku tidak membayar
sementara aku tidak boleh menagih.
Juga ayah berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang dari
rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar matahari.
Akibatnya saya harus naik becak atau andong.
Sebetulnya dengan jalan kaki saja cukup, tetapi karena pesan
ayah demikian maka akibatnya pengeluaranku bertambah banyak.
Jawab anak yang sulung :
Ini semua adalah karena saya taat dan berpegang teguh pada pesan ayah.
Karena ayah berpesan supaya saya tidak menagih
kepada orang yang berhutang kepada saya, maka saya tidak
menghutangkan barang atau uang sehingga dengan demikian
modal tidak susut. Juga ayah berpesan agar supaya jika saya
berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena
sinar matahari, maka saya berangkat ke toko sebelum matahari
terbit dan pulang sesudah matahari terbenam.
Akibatnya toko saya buka sebelum toko lain buka, dan tutup
jauh sesudah toko yang lain tutup. Sehingga karena kebiasaan itu, orang menjadi tahu
dan tokoku menjadi laris, karena mempunyai jam kerja lebih lama.
Bagaimana dengan anda ?
Kisah diatas menunjukkan bagaimana sebuah kalimat di tanggapi dengan persepsi yang berbeda.
Jika kita melihat dengan positif attitude maka segala
kesulitan sebenarnya adalah sebuah perjalanan yang akan
membuat kita menjadi berharga bagi orang lain,
tetapi kita bisa juga terhanyut dengan adanya kesulitan karena sempitnya
kita berpikir dan merespond sesuatu……
pilihan ada di tangan kita.
Seorang Ayah sebelum meninggal dunia berpesan kepada ke-2 anaknya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar